Jejak Semi

Semi dari benih beku
Menyulap hatimu
Rimba perasaan yang hampir tergenapi
Menyebar sebelum sempat
bertunas merah hati

Ingatkah bangku taman itu?
kau menikmati senyumku
aku menghayati getirku

Hawa hangat yang kau sebarkan
kala dingin meradang
mempercepat datangnya semi
kuncup bibit jatuh
sebelum sempat menyapa mentari

Aku telah menjelajah
gelora debarku pun
temukan penawarnya
pada ia,
hanya saja
bagaimana jejak semi di kediamanmu?
Aku yakin, sunyimu telah mengabu

Tidak ada komentar