Konsep Belahan Jiwa

Aku manusia biasa
Taktala galau mendera
Menyusup mencari perlindungan
Puas memecahkan kelenjar
di dalam kelopak mata
Lalu tertawa menggarami kesedihan
Perih tapi anehnya
Luka itu mengecil lalu lenyap tak berbekas

Dia yang semula asing
Perlahan berada di sisiku
kadang menangis, kadang tertawa
Seringkali manjanya tampak jenaka

Maka ketika tepat ia ucapkan
"Maaf aku harus pergi"
Sempat aku murka
Seolah percuma, sebuah konsep tentang 'kita'

Aku memaksa seolah ini hanya umpama
Pelesir waktu perintang masa
Karena tak ada satupun
Berhak memutus ikatan di antara kita
Entah apa itu namanya

Tidak ada komentar